w644

Vaksin Buatan Indonesia Akan Hadir di 2021

Berita Baik disampaikan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Indonesia terkait vaksin virus corona covid-19. Melalui tim komunikasi, Dr. Reisa Broto Asmoro menyebut vaksin untuk virus tersebut akan tersedia mulai pertengahan tahun depan.

“Indonesia juga ikutan. Negara kita tengah mengembangkan pembuatan vaksin virus corona covid-19,” ujarnya dalam konferensi pers dari Graha BNPB, Jakarta pada Selasa (7/7/2020).

dr Reisa Broto Asmoro, menjelaskan bahwa kemungkinan vaksin Corona COVID-19 buatan Indonesia baru akan tersedia pertengahan tahun 2021. Sejauh ini Dari 15 tahapan yang harus dilalui, calon vaksin dari Indonesia berhasil melewati 8 tahapan dan akan menuju ke 7 langkah berikutnya di mana membutuhkan waktu lebih lama.

Namun Dalam upaya pembuatan vaksin tidak dilakukan sendiri, melainkan ada perusahaan vaksin lokal yang bekerjasama dengan perusahaan di Korea Selatan. Ini merupakan bukti bahwa antar negara bergotong royong mengatasi masalah COVID-19. Sehingga masyarakat Indonesia patut optimis bahwa negara kita mampu menghasilkan vaksin dalam waktu cepat

Vaksin akan diutamakan diberikan pada masyarakat yang beresiko, seperti usia lanjut atau mereka yang memiliki penyakit bawaan. Indonesia pun telah setuju melakukan upaya bersama memproduksi vaksin untuk melindungi diri seluruh masyarakat dunia.

 

kemenkes-tetapkan-biaya-rapid-test-tertinggi-covid19-rp150000-lsu-1

Rapid Test Buatan Dalam Negeri

Rapid Test Buatan Dalam Negeri

Pemerintah telah meluncurkan alat rapid test buatan anak bangsa yang diberi nama RI-GHA. Bambang P.S Brodjonegoro merupakan Menteri Riset dan Teknologi (Menristek/Kepala BRIN) menuturkan bahwa alat ini merupakan kolaborasi antara Badan Penerapan Pengkajian Teknologi (BPPT),UGM,UNAIR,ITB,Univ Mataram, dan PT Hepatika Mataram.

Untuk Rapid Test RI-GHA tersebut sudah dilakukan uji validasi skala laboratorium yang mendapatkan hasil nilai sentifitas untuk igM 96,8%, dan igG sekitar 74% melalui pengujian pada 40 serum pasien yang positif dari Balitbangkes Kementrian Kesehatan (Kemenkes).

Pemerintah menargetkan produk dapat di produksi sebanyak 200 ribu pada bulan juli dan 400 ribu pada bulan agustus 2020.

Menurut Kepala Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hamman Riza alat rapid test RI-GHA memiliki keunggulan secara kualitas maupun harga dibandingkan produk import lainnya. Satu unit rapid test ini dihargai sekitar Rp 75.000 per unit.

Untuk tarif pemeriksaan Rapid Test,  Kementrian Kesehatan RI telah menetapkan tarif sebesar Rp 150.000. penetapan tersebut akan berlaku mulai tanggal 6 Juli 2020.

President Jokowi menargetkan kepada jajarannya untuk test Covid 19 dapat di lakukan sekitar 30.000 perhari, khususnya dipusatkan di tujuh provinsi yang memiliki penularan tinggi yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara dan Papua.

Beliau juga berpesan dan melarang para jajarannya untuk membeli alat rapid test dan PCR virus corona dari luar Negeri. Karena Indonesia saat ini sudah mampu memproduksi alat test COVID 19 sendiri

Screen Shot 2021-01-08 at 8.03.02 AM

Kerjasama Baru Industri Farmasi

Kemkes RI dan Korea Bahaskan Perkembangan Kerjasama Baru Industri Farmasi dan Alat Kesehatan

Pada tanggal 6 Agustus 2020, telah dilaksanakan Joint Working Group (JWG) on Health Cooperation RI-Korea ke-2 secara virtual. Ketua Delegasi RI adalah Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Dra. Engko Sosialine Magdalene, Apt., M.Biomed. Ketua Delegasi Korea adalah Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Global, Ms. Eulki Lim.

Tujuan JWG adalah membahas perkembangan dan mengevaluasi implementasi kerja sama konkret antara Indonesia dan Korea. JWG diarahkan pada prioritas ekonomi, melibatkan kegiatan bisnis dari sektor industri kesehatan yang memerlukan fasilitasi Pemerintah RI dan Pemerintah Korea.

Dalam kesempatan virtual yang dihadiri sejumlah 71 peserta dari unsur pemerintah dan industri kedua negara, turut hadir delegasi Indonesia: Wakil Duta Besar RI di Seoul, Kemenkes, Badan POM, PT Bio Farma, PT Oneject, PMI, PT Daewoong Infion Indonesia, Gakeslab, ASPAKI, PT Kalbe Farma, PMI. Delegasi Korea: Kedutaan Besar Korea di Jakarta, SK Plasma, Taechang Industry, Korea Health Industry Development Institute, Korea Testing Laboratory, Daewoong Pharmaceutical, Genexine, Korea Medical Devices Industrial Cooperative Association (KMDICA), Pusan University Hospital.

Hasil yang dicapai pada pertemuan JWG RI-Korea ke-2 secara virtual tersebut, antara lain:

1. Korea menyambut baik perpanjangan MoU Kesehatan hingga 9 November 2022

2. Review progres 2 proyek PoA periode 2018-2020:

a. Kerja sama plasma darah: PT Bio Farma dan SK Plasma telah menandatangani MoU plasma darah pada April 2019, kedua pihak sepakat untuk percepatan implementasi Indonesia mampu mandiri memproduksi plasma darah.

b. Kerja sama kantong darah: PT Oneject, PMI dan Taechang Industry sepakat untuk percepatan penandatangan perjanjian pendirian pabrik di Sentul Indonesia tahun ini.

3. Inisiatif kegiatan baru pada PoA periode 2020-2023:

a. Kerja sama lab uji alkes: KTL menyampaikan peluang mengikuti proyek pengembangan laboratorium uji alkes pada Official Development Program (ODA) 2021

b. Joint research uji klinis terapi stem cell pada COVID-19: Balitbangkes dan Daewoong sepakat mendukung uji klinis terapi stem cell pasien COVID-19, mendapat persetujuan uji klinis Komite Etik Juli 2020.

c. Uji klinis vaksin COVID-19 fase II: proposal kerja sama joint venture PT Kalbe Farma dan Genexine untuk uji klinis vaksin COVID-19 fase II multinasional akan dimulai Oktober 2020.

d. Pusat Pelatihan Alkes: Asosiasi Industri Alkes Korea mendonasikan 2 tipe alat fisioterapi buatan Korea kepada Universitas Indonesia pada Maret 2020, untuk percepatan dibangunnya Pusat Pelatihan Alkes.

e. Sistem telemedicine ICBM di Indonesia: pada bulan Maret-November 2020, Pusan National University Hospital Consortium telah bekerjasama dengan 4 Rumah Sakit di Jakarta, untuk pengembangan proyek digital health di Indonesia.

4. Inisiatif kegiatan baru pada PoA periode 2020-2023 akan ditandatangani pada JWG RI-Korea ke-3, awal tahun 2021.

5. Kursus singkat online Medical Korea Academy bagi praktisi Kesehatan Indonesia akan dimulai bulan Desember 2020.